Pendidikan pada dasarnya bermuara pada pembentukan karakter dan pengembangan diri, baik secara pengetahuan dan keterampilan. Pengembangan pendidikan harus memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan untuk bekerja, berusaha dan hidup mandiri. Membangun sikap kemandirian untuk mendapatkan keterampilan sebagai bekal untuk bekerja dan mengembangkan diri (skilled orientation) di era pasar bebas asia sangat penting. Pendidikan yang berorientasi ke life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik. Dengan demikian pendidikan life skills harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat dan tidak hanya fokus menunggu pendaftaran untuk menjadi pegawai negeri sipil.
Adapun merdeka belajar yang berorientasi pendidikan life skill adalah sebagai berikut: 1) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi. 2) Mengembangkan potensi manusiawi peserta didik menghadapi perannya di masa mendatang. 3) Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup sebagai pribadi yang mandiri.
Prinsip umum pendidikan life skills, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan di Indonesia terutama dengan penerapan Kurikulum 2013 di tingkat sekolah dan Kurikulum yang berbasis KKNI di Perguruan Tinggi dapat dilakukan dengan tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku, tidak harus dengan mengubah kurikulum, tetapi yang diperlukan adalah penyiasatan kurikulum untuk diorientasikan dan diintegrasikan kepada pengembangan kecakapan hidup.
Pendidikan life skill tetap mengutamakan dan membiasakan etika-sosio-religius dalam proses pendidikan. Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to be dan learning to live together. Konsep life skill dalam penyelenggaraan pendidikan harus selalu diarahkan agar peserta didik menuju hidup yang sehat dan berkualitas, mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas serta memiliki akses untuk mampu memenuhi hidupnya secara layak.
Merdeka belajar dengan life skill merupakan kecakapan personal yang dimiliki oleh seseorang untuk memiliki kesadaran atas eksistensi dirinya dan kesadaran akan potensi dirinya. Kesadaran akan eksistensi diri merupakan kesadaran atas keberadaan diri. Kesadaran atas keberadaan diri dapat dilihat dari beberapa sisi. Misalnya kesadaran diri sebagai makhluk Allah, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk hidup, dan sebagainya.
Kesadaran akan potensi diri adalah kesadaran yang dimiliki seseorang atas kemampuan dirinya. Dengan kesadaran atas kemampuan diri itu seseorang akan tahu kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelamahannya. Dengan kesadaran eksistensi diri dan potensi diri, seseorang akan dapat menempuh kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan dan mampu memecahkan masalah hidup dan kehidupannya.
Dengan demikian, mengingat pentingnya pendidikan kecakapan hidup dan merupakan reorientasi pendidikan yang bersifat mendasar, maka pada aspek manajemen sekolah dan perguruan tinggi juga perlu diperhatikan penyamaan pemahaman antarseluruh warga sekolah dan perguruan tinggi. Perwujudan pendidikan kecakapan hidup menjadi salah satu bagian penting dalam visi sekolah dan perguruan tinggi. Selain itu, upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan guru atau lainnya perlu terus dikembangkan agar mampu mewujudkan pendidikan kecakapan hidup dalam kehidupan keseharian baik di sekolah maupun di perguruan tinggi.
Komentar
Posting Komentar